Kasus yang menimpa Pratu Andi Tambaru di Rote Ndao memukul muka tradisi perkawinan masyarakat NTT.
Ilustrasi mahar kawin NTT. |
SIANAKAREN.COM -- Jika cinta itu memerdekakan, mengapa ada yang harus terbelenggu olehnya, kemudian kehilangan akal sehat dan jatuh dalam hal-hal buruk?
Kasus yang menimpa Pratu Andi Tambaru di Rote Ndao memukul muka tradisi perkawinan masyarakat NTT yang masih begitu konservatif dalam melihat nilai belis.
Pratu Andi nekat menghabiskan nyawanya dengan gantung diri di sebuah pohon asam di wilayah Kecamatan Lobalai, Rote, hanya karena terbebani mahar Rp250 juta.
Orangtua pacarnya, Wastiting, atau dikenal dengan nama panggung Manja Moy, menuntut dia harus memberikan mahar ratusan juta rupiah untuk memiliki kekasihnya yang sedang hamil.
Di rekeningnya hanya ada Rp40 juta, jauh dari nilai tuntutan orangtua kekasihnya. Seperti habis akal, atau demikian terbelenggu oleh cinta, Pratu Andi membayarnya dengan nyawa.
Komandan Resor Militer (Danrem) 161 Wira Sakti Kupang Brigadir Jenderal TNI Joao Xavier Barreto Nunes menyebut Pratu Andi Tambaru (24), tewas gantung diri diduga karena masalah asmara.
"Ada permasalahan asmara dengan pacarnya bernama Manja Mooy," kata Joao kepada Kompas.com, Minggu (12/1).
Joao memerinci, masalah tersebut adalah orang tua sang pacar menuntut agar Pratu Andi segera menikah dengan anak mereka.
Untuk menikah, Andi pun diminta menyiapkan belis atau mahar uang sebesar Rp 250 juta. Sehingga Pratu Andi Tambaru merasa terbeban dengan perihal tersebut dan memutuskan untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Joao mengatakan, hasil pemeriksaan petugas medis di RSUD Baa Rote Ndao tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
Saat ini, jenazah Pratu Andi sementara dalam penanganan Kodim 1627/Rote Ndao. Korem 161/Wira Sakti dan Kodim 1627/Rote bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melaksanakan penyelidikan terkait kejadian ini.
Jenazah mendiang Andi ditemukan tak jauh dari Bandar Udara DC Saudale Rote Ndao. Jenazah Andi pertama kali ditemukan oleh warga bernama Velsi Boik.
Saat itu, Velsi yang merupakan petugas Bandara Rote Ndao, akan melaksanakan piket. Velsi lalu melaporkan kejadian itu ke anggota Kodim 1627/Rote Ndao.*
COMMENTS