Bakal Calon Gubernur NTT Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengungkapkan kedekatannya dengan Uskup Labuan Bajo yang pertama Mgr. Maximus Regus.
![]() |
Mgr. Max Regus dan Ansy Lema/Sianakaren |
SIANAKAREN.COM -- Bakal Calon Gubernur NTT Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema mengungkapkan kedekatannya dengan Uskup Labuan Bajo yang pertama Mgr. Maximus Regus, Pr.
Adapun pengumuman keterpilihan Mgr. Max Regus disampaikan dalam buletin Vatikan: “Osservatore Romano” Rinunce e nomine (vatican.va) dan diumumkan di Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, dan Gereja Katedral Ruteng pada Jumat, 21 Juni 2024, pukul 18.00 Wita atau pukul 12.00 waktu Roma.
Baca juga: Cerai dengan Bapa Sindi, Mama Sindi Pilih Romo Gusti Eks Pastor Paroki Kisol
Dalam sebuah pernyataan, politikus PDIP ini mula-mula menyampaikan selamat kepada Romo Dr. Max Regus yang terpilih sebagai Uskup Labuan Bajo. Sebelumnya, alumnus STFK Ledalero tersebut adalah Rektor Universitas Katolik St. Paulus Ruteng untuk masa jabatan 2023-2027.
"Selamat dan profisiat kepada Mgr. Dr. Maksimus Regus, Pr juga selamat kepada masyarakat Labuan Bajo dan Manggarai Barat yang resmi menjadi satu keuskupan baru," katanya, Jumat (21/6).
Ansy Lema mengaku sangat bahagia sekaligus bangga mendengar kabar bahwa kakak angkatannya di Seminari St. Pius Kisol, Manggarai Timur tersebut ditunjuk oleh Paus Fransiskus untuk mengemban tugas penggembalaan di wilayah yang menjadi destinasi wisata super premium.
"Bahagia, bangga, terharu dan suka cita menyaksikan terpilihnya kae Romo Dr. Maksimus Regus, Pr terpilih sebagai Uskup Keuskupan Labuan Bajo. Sekarang Beliau resmi menyandang nama Mgr. Dr. Maksimus Regus, Pr. Beliau adalah Kae dua tahun di Seminari Pius XII Kisol," ujarnya.
Baca juga: Romo Max Regus Jadi Uskup Labuan Bajo, Total 5 Uskup di 'Vatikan Mini' Flores
Politikus asal Ende kelahiran Kupang ini menyebut bahwa sebagai sesama alumni Seminari Kisol, ia sangat sangat mengenal Uskup Max Regus, bahkan sangat akrab.
Tidak hanya terkenal cerdas, uskup asal Todo, Manggarai tersebut juga adalah seorang yang rendah hati dan mudah bergaul dengan orang lain.
Ansy juga menceritakan bahwa Uskup Max Regus dikenal sebagai pribadi yang hangat dan humoris sehingga mempertebal keakraban dalam lingkaran pertemanan.
"Kami mengenal Mgr. Dr. Maksimus Regus, Pr sebagai pribadi yang rendah hati, cerdas, dan selalu bisa melebur dalam pergaulan. Kehadiran Mgr. Dr. Maksimus Regus, Pr selalu ditunggu karena memiliki selera humor yang tinggi. Hubungan kami yang akrab dan dekat tetap terjalin setelah tidak berada lagi di Seminari Pius XII Kisol. Bertemu, tegur sapa dan tukar cerita selalu jadi penghangat ketika jumpa," kisahnya.
Seperti halnya pengalaman keterpilihan Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD, di Roma sehari sebelum terpilih menjadi Uskup Agung Ende, Ansy Lema mengatakan bahwa belum lama ini ia sempat bertemu dengan Mgr. Max Regus dan Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat di Ruteng.
Pertemuan yang penuh kehangatan itu seperti memperkuat kembali ikatan pertemanan yang memang sudah lama terjalin sejak SMP di Seminari Kisol.
"Belum lama ini saya, Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, Pr dan Mgr. Dr. Maksimus Regus, Pr bincang santai serta berdiskusi di Kota Ruteng. Kini, Mgr. Dr. Maksimus Regus, Pr resmi menjadi Uskup Pertama Keuskupan Labuan Bajo," ujar Ansy Lema.
Bacagub NTT dari PDIP yang kini menjabat sebagai Anggota Komisi IV DPR RI ini pun menitip pesan persahabatan agar Mgr. Max Regus diberkati Tuhan sehingga mampu menggembalakan Domba Yesus di Keuskupan Labuan Bajo.
Adapun wilayah teritorial gereja lokal ini sangat strategis karena menjadi pusat destinasi wisata di Provinsi NTT.
Kerja sama dan kolaborasi antara Gereja dan pemerintah daerah kiranya dapat mengakselerasi pembangunan yang berimbas ada kesejahteraan umat dan masyarakat di keuskupan ini serta wilayah lain yang terintegrasi dengan Labuan Bajo.
"Teriring doa agar Beliau dapat menjalankan tugasnya sebagai Gembala Keuskupan Labuan Bajo," ungkapnya.
Profil Mgr Max Regus
Mgr. Maksimus Regus lahir 23 September 1973 di Todo, Manggarai, NTT.
Setelah menyelesaikan pendidikan imam di STFK Ledalero Maumere, ia ditahbiskan menjadi imam pada 10 Agustus 2001.
Kemudian, ia melanjutkan studi Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) dalam bidang sosiologi.
Selama masa studi S2, ia juga menjadi Direktur Parrhesia Institute Jakarta.
Studi doktoralnya diselesaikan di The International Institute of Social Studies, Universitas Erasmus dan Graduate School of Humanitie, Universitas Tilburg, Belanda.
Berikut ringkasan profil Mgr. Max Regus:
Pendidikan
- 1993-1997: Studi Filsafat STFK Ledalero
- 1999-2001: StudiTeologi STFK Ledalero
- 2009: Studi S2 Sosiologi Universitas Indonesia
- 2017: Studi S3 Sosiologi di Graduate School of Humanities, Tilburg catholic University Belanda
Pengalaman Pastoral
- Pelayanan Diakon di Paroki Kristus Raja, Ruteng, Mei-Agustus 2001
- Imam Kapelan di Paroki Kristus Raja, Ruteng, September 2001-Agustus 2007
- Ketua Komisi Antaragama, Keuskupan Ruteng, 2002-2007
- Koordinator Dialog Antaragama, Keuskupan Ruteng, 2005-2007, didukung oleh Kirch in Not, Jerman
- Koordinator untuk Kegiatan Kaum Muda Lintas Agama, Keuskupan Ruteng, 2005-2007, didukung oleh Kirch in Not, Jerman
- Dosen di Unika St. Paulus Ruteng, 2018-2019
- Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unika St. Paulus Ruteng, 2019-2023
- Rektor Unika St. Paulus Ruteng, Juni 2023-2027
- Koordinator Imam Diosesan, Keuskupan Ruteng, 2020-2023
- Koordinator Imam Diosesan, Keuskupan Ruteng, 2023-2026
COMMENTS