Sebanyak lima orang warga di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan tewas akibat longsor pada minggu ini.
Korban longsor di Ende/BNPB. |
SIANAKAREN.COM -- Sebanyak lima orang warga di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan tewas akibat longsor pada minggu ini.
Longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas yang melanda wilayah Flores, khususnya di bagian Flores Tengah sejak beberapa hari terakhir.
Tanah longsor pertama diberitakan terjadi antara lain di Kelurahan Rewarangga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende.
Selain itu, terjadi juga di Kampung Pauleka, Desa Lokalaba, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo.
Di Ende, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat sebanyak satu KK atau empat jiwa meninggal dunia, satu rumah rusak berat dan dua rumah terancam.
Empat warga di Kelurahan Rewarangga Selatan, yakni BB (55), HO (40), MAW (7), dan E berusia 1 tahun 2 bulan.
Kasubsi PIDM Seksi Humas Polres Ende, Ipda Heru Sutaban mengatakan, peristiwa itu terjadi pada pagi hari sekitar pukul 06.00 Wita. Longsor terjadi di Lingkungan Tiwuberu B, Kelurahan Rewarangga.
Awalnya warga sekitar mendengar gemuruh pada pukul 05.30 Wita.
Mereka kemudian keluar rumah dan melihat rumah milik BB yang berukuran 3x4 meter tertimbun longsor.
Warga pun berjibaku memberikan pertolongan. Mereka juga melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Ende.
Setiba di lokasi, aparat bersama warga sekitar menemukan empat korban dalam keadaan meninggal dunia di atas tempat tidur. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Ende untuk perawatan dan pembersihan.
Hari ini, keempat jenazah rencananya akan dimakamkan di Mautapaga. Biaya pemakaman ditanggung oleh pemerintah.
Setelah kejadian di Ende, beberapa jam kemudian dikabarkan bahwa terjadi longsor di Nagekeo yang menewaskan satu warga.
Korban Bernama Saverinus Laki (54), warga, Kampung Pauleka, Desa Lokalaba, Kecamatan Mauponggo, Nagekeo.
Dia ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tertelungkup di kebun milik Agustinus Uwa, pada Jumat 7 Juni 2024.
Korban itemukan dalam keadaan tertelungkup oleh Agustinus Uwa, saat hendak pergi penyadapan nira pada sekitar pukul 09:00 Wita.
Saksi kemudian melaporkan kepada keluarga dan kepolisian. Kepolisian setempat pun mengevakuasi korban.
Menurut laporan peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan wilayah Kabupaten Ende dan Nagekeo dilanda hujan lebat dengan status waspada hingga beberapa hari ke depan.
BPBD Provinsi Nusa Tenggara hingga saat ini masih terus melakukan koordinasi dan monitoring dampak tanah longsor ini ke aparat kelurahan di daerah terdampak.
Masyarakat dihimbau agar senantiasa waspada dan berjaga tatkala hujan lebat.*
COMMENTS